Selamat Datang di Blog Guru IPS Berbagi SMP Negeri 2 Kayen
<< Berkarakter Menyenangkan Luar Biasa >> <<Luar Biasa Menyenangkan Berkarakter >>
Tampilkan postingan dengan label ILMU SOSIAL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ILMU SOSIAL. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 12 Agustus 2023

10 Penyebab Banjir – Akibat dan Cara Mengatasi Banjir

 Banjir merupakan suatu kondisi di mana terjadi luapan air yang berlebih yang mengakibatkan terendamnya suatu wilayah.  Banjir adalah air dalam volume besar yang menggenangi sebuah daerah, Banjir pun bisa diartikan sebagai aliran air yang tidak dapat lagi tertampung oleh sungai, laut, danau, dan saluran lainnya. Biasanya air banjir berasal dari sungai atau hujan lebat yang terus menerus. Saat bencana ini terjadi, banyak orang kehilangan harta benda mereka. Bahkan sampai menimbulkan korban jiwa. Karena itu, kita harus tahu tentang penyebab banjir agar bisa mengambil langkah tepat untuk mencegahnya.

1. Penebangan hutan liar yang menyebabkan hutan gundul

Kita sama-sama tahu bahwa gundulnya hutan berarti pohon berkurang. Akar pohon yang berfungsi sebagai penyerap air juga hilang sehingga akan lebih mudah terjadi nya banjir karena tidak ada perlindungan pohon untuk menahan serapan air. (baca : dampak akibat kerusakan hutan)

2. Sampah yang sembarangan dibuang di sungai membuat alirannya mampet

Sampah yang sembarangan dibuang di sungai membuat alirannya mampet dan akibatnya air sungai akan meluap yang berakibat terjadinya bencana banjir yang dapat merugikan masyarakat karena memberikan dampak negatif bagi kehidupan masyarakat.

3. Pemukiman di bantaran kali

Pemukiman di bantaran sungai membuat kali rentan terjadi pendangkalan. Pendangkalan sungai atau kali terjadi karena kebiasaan buang sampah para warganya yang langsung ke sungai dan keadaan tanah yang ada di kiri kanan bangunan bisa saja ambles lalu menutup sisi-sisi sungai. Sehingga kali atau sungai jadi sempit dan rawan bencana banjir.

4. Daerah yang datarannya rendah

Tentu saja wilayah yang datarannya rendah akan mengakibatkan rawan banjir, karena luapan air akan mengalir dari tempat yang datarannya tinggi ke tempat yang datarannya rendah sehingga banjir sering terjadi.

5. Curah hujan yang tinggi

Suatu daerah yang curah hujannya tinggi, jika terjadi berlarut-larut atau hujan lebat dalam kurun waktu lama, sangat berpotensi terjadi nya banjir terutama daerah yang datarannya rendah serta memiliki curah hujan yang tinggi akan semakin lebih mudah terjadinya banjr. (baca : manfaat curah hujan yang tinggi)

6. Drainase yang diubah tanpa mengindahkan Amdal

Drainase yang diubah tanpa mengindahkan amdal yang terutama di lingkungan perkotaan. Daerah hutan atau rawa yang seharusnya bisa membantu mengurangi banjir, dipakai untuk mambangun mall atau lainnya yang menyebabkan merusak lapisan atmosfer sehingga akan mudah terjadinya banjir.

7. Bendungan yang jebol

Bendungan yang jebol merupakan penyebab yang sering terjadi di sekitar lingkungan yang kurang terawat dan mudah dirusak kelestariannya, memanfaatkan sesuatu tidak pada tempatnya dan hasilnya akan berakibat banjir bandang.

8. Salah sistem kelola tata ruang 

Dengan melakukan kesalahan sistem kelola tata ruang yang mengakibatkan air sulit untuk menyerap dan alirannya lambat. Sementara air yang datang ke daerah tersebut jumlahnya lebih banyak dari yang biasa dialirkan sehingga mudah cepat terjadinya banjir. (baca : ruang publik untuk kehidupan)

9. Terjadinya tsunami 

Merupakan salah satu jenis banjir air laut yang besar. Tsunami biasanya terjadi akibat dari pergeseran lapisan atmosfer lempeng-lempeng bumi. Tingginya gelombang tsunami ini dapat menyapu daerah-daerah di sekitarnya hingga menimbulkan  banyak korban jiwa. (baca : manfaat pasang surut air laut)

10. Tanah tidak mampu menyerap air 

Ketidakmampuan tanah dalam menyerap air tersebut dikarenakan sudah jarang ditemukan lahan hijau atau lahan kosong. Sehingga air langsung masuk ke salurannya, sungai, danau, selokan. Air dalam jumlah yang banyak dan deras yang tidak bisa tertampung lagi oleh saluran-saluran tersebut pun menggenang dan mengakibatkan banjir.

Akibat Banjir

Setiap bencana pasti menimbulkan kerugian di wilayah yang terkena bencana, begitu pula ketika bencana banjir melanda. Berikut beberapa dampak banjir dan mengurangi banjir agar tidak berakibat fatal dan parah ketika terjadi banjir.

Berikut adalah penjelasannya :

  1. Menyebarnya berbagai bibit penyakit
  2. Kehilangan harta benda
  3. Ladang, tanaman, lahan pertanian yang rusak
  4. Banyak korban jiwa akibat banjir bandang
  5. Fasilitas umum, sarana prasarana yang rusak
  6. Jarang air karena sudah terkontaminasi banjir
  7. Pohon-pohon besar yang lama terendam akan mati
  8. Dalam jangka panjang, jumlah wisatawan akan menurun
  9. Pemulihan kembali daerah bencana yang butuh waktu lama
  10. Biaya untuk membangun sarana prasarana yang rusak tidak murah
  11. Terjadi kenaikan harga karena bahan makanan yang langka.

Cara mengurangi dampak banjir

  • Menata daerah aliran sungai sesuai fungsinya
  • Jangan membuang sampah sembarangan ke kali
  • Jangan bangun rumah atau bangunan di  bantaran kali
  • Lakukan pengerukan sungai
  • Sistem pemantau dan peringatan akan terjadi bencana perlu dibangun di daerah rawan banjir
  • Lakukan penghijauan hutan kembali (reboisasi)

Keuntungan Datangnya Banjir

Banjir yang kita pikir hanya mendatangkan kerugian, ternyata ada keuntungan juga di balik musibah ini. Apa saja keuntungannya?

  1. Air tanah jadi terisi kembali
  2. Di wilayah kering, mencukupi kebutuhan air
  3. Banjir menambah kandungan yang ada di tanah
  4. Ikan sangat pas berkembang biak di air banjir
  5. Tambahan kandungan atau nutrisi ke danau dan sungai sehingga berpengaruh baik pada industri perikanan selanjutnya
  6. Penyeimbang ekosistem sungai (air banjir yang tawar)
  7. Air banjir yang melimpah dimanfaatkan oleh beberapa jenis ikan untuk mencari tempat hidup yang baru
  8. Setelah terjadinya banjir burung memiliki cadangan makanan yang melimpah

Jenis-jenis Banjir Berdasarkan Penyebabnya

Banjir terdapat beberapa jenis yang akan dijelaskan berdasarkan penyebabnya yang akan memberikan informasi mengenai jenis-jenis banjir sehingga akan mudah untuk di cegah sebelum banjir terjadi.

Berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis banjir berdasarkan penyebabnya :

1. Banjir Pantai (Rob)

Banjir yang biasa melanda pemukiman dekat pantai ini terjadi karena dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut. Sebabnya ialah angin taifun dan gelombang pasang laut. Wilayah Semarang paling sering dilanda banjir rob.

2. Banjir Kiriman atau Luapan Sungai

Tak ada tanda atau gejala alam bahwa akan terjadi banjir. Banjir kiriman datangnya tiba-tiba. Dan biasanya terjadi musiman yang bergantung pada iklim di Indonesia. Banjir ini tidak berlangsung sebentar. Melainkan bisa beberapa hari bahkan sampai hitungan minggu.

3. Banjir Hujan Ekstrim

Terjadinya hujan lebat disertai petir dan badai bisa memicu banjir hujan ekstrim. Beberapa jam setelah hujan biasanya akan datang banjir. Terlebih wilayah yang tanah bantaran kalinya tak kuat menahan datangnya air (bantaran sudah lapuk).

4. Banjir Bandang

Banjir bandang timbul karena hujan yang deras sementara sungainya tersumbat sampah. Dan pada akhirnya  air sungai akan naik. Biasanya tidak berlangsung lama dan akan kembali normal seiring berkurangnya curah hujan

5. Banjir Hulu

Jumlah air dari banjir hulu ini sedikit karena terjadi di wilayah yang tidak luas, aliran airnya pun cepat. Pemukiman yang tak jauh dari hulu sungai biasa mengalami banjir hulu.

Bencana Banjir yang Mematikan dan Pengendaliannya

Bencana banjir yang terjadi hampir di seluruh dunia dapat menyebabkan terjadi kebanjiran yang dapat merusak lingkungan yang dapat merugikan seluruh makhluk hidup di bumi yang berawal dari erosi tanah yang kemudian akan menyebabkan terjadinya kebanjiran. Namun masih banyak cara untuk pengendalian terjadinya banjir yang bisa dilakukan untuk menanggulangi terjadinya banjir. (baca : cara mencegah erosi tanah)

Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa bencana banjir mematikan dan pengendaliannya :

1. bencana banjir yang paling mematikan di dunia

  1. Banjir Cina (1931) dengan korban jiwa sebanyak 2500.000 – 3700.000;
  2. Banjir Sungai Kuning, Cina (1887) dengan korban jiwa sebanyak 900.000 – 2000.000;
  3. Banjir Sungai Kuning, Cina (1938) dengan korban jiwa sebanyak 000 – 700.000;
  4. Tsunami Samudra Hindia, Indonesia (2004), dengan korban jiwa sebanyak 235.000 – 280.000;
  5. Taifun Nina yang merusak bendungan Banqiao, China (1975), dengan korban jiwa sebanyak 231.000;
  6. Banjir Sungai Yang Tse, Cina (1935), dengan korban jiwa sebanyak 145.000;
  7. Banjir Badai St. Felix, Belanda (1530), dengan korban jiwa sebanyak lebih dari 100.000;
  8. Banjir Hanoi dan Delta Sungai Merah, Vietnam Utara (1971), dengan korban jiwa sebanyak 100.000;
  9. Banjir Sungai Yang Tse, Cina (1911), dengan korban jiwa sebanyak 100.000.

2. Pengendalian banjir di berbagai negara

  1. Eropa

Untuk mengurangi dampak banjir, Perancis membangun waduk-waduk yang bernama Les Grans Lacs De Seine. Waduk tersebut berguna agar tekanan air yang mungkin meluap dari sungai Seine dapat dikurangi. Thames Barrier pun membantu melindungi kota London dari tingginya air laut. Venesia pun punya tanggul pelindung air laut yang tinggi. Italia Utara dengan Sungai Adige yang airnya mungkin saja meluap, memiliki kanal bawah tanah, jadi luapan bisa dialirkan ke danau Garda.

  1. Afrika

Nama bendungan ini sudah tidak asing lagi di dunia. Ya, Bendungan Aswan yang telah berjasa dalam menanggulangi banjir yang terjadi di sungai Nil.

  1. Amerika

Di Manitoba, Kanada dibangun sistem pengalihan tanggul, sungai, dan jalur banjir massal untuk mengurangi efek banjir. Sedangkan New Orleans punya bendungan yang panjangnya hingga ratusan mil sebagai pengendali banjir.

  1. Asia

Di wilayah kanal besar Cina dan daerah India pengendalian banjir agar tak sampai perkotaan adalah dengan menenggelamkan wilayah pedesaan.

Tentang  Badan Nasional Penanggulangan Bencana

Banyaknya bencana yang melanda negeri kita, harus dapat diantisipasi dan ditangani dengan cepat. Misalnya saja banjir. Bencana banjir yang melanda suatu daerah akan mengakibatkan banyak kerugian, seperti yang telah di bahas sebelumnya. Oleh karena itu pemerintah yang telah mengeluarkan Undang-Undang No.24 Tahun 2007 mengenai penanggulagan bencana, lalu kembali mengeluarkan Peraturan Presiden No.8 Tahun 2008, mengenai Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Yang memiliki tugas dan fungsi melaksanakan kegiatan penanggulangan bencana yang terencana di tiap-tiap terjadinya bencana alam besar yang menimbulkan banyak korban jiwa.

Semoga penjelasan ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan anda.

10 Manfaat Curah Hujan yang Tinggi Bagi Kehidupan Manusia

 Manfaat curah hujan yang tinggi bagi kehidupan manusia di Indonesia ataupun di seluruh bumi cukup penting. Hujan, salah satu musim yang ada di negara Indonesia. Hujan terjadi apabila udara sudah tak sanggup menampung beratnya air lagi. Turunnya hujan tidak hanya berbentuk air saja, namun ada juga yang turun dalam bentuk es (jadi hujan es) atau dalam bentuk salju. Curah hujan yang tinggi seperti yang terjadi di negara-negara beriklim tropis, ternyata memiliki banyak manfaat. Sebelum membahas apa saja manfaat curah hujan tinggi, kita harus berkenalan dulu dengan hujan, dong. Simak ulasannya, ya.

Siklus Air

Hujan dan siklus air saling berkaitan dan merupakan kesatuan, jadi tidak akan ada kata akhir untuk turunnya hujan ini. Ada siklus air, pasti juga ada hujan. Sebenarnya seperti apa, sih, siklus air ini? Nah, siklus air dimulai ketika terjadi hujan, air yang mengalir ke sungai-sungai, laut, dan tempat lainnya akan menguap. Uap air ditangkap oleh si awan dan disimpan. Saat awan tidak sanggup untuk menahan banyak air yang disimpannya, air tersebut akan turun kembali ke bumi dalam beragam bentuk seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Itulah siklus air yang akan terus terjadi, berulang-ulang. Fungsi Air Hujan yang paling utama adalah menjaga siklus air, selain itu ada berbagai manfaat curah hujan tinggi bagi kehidupan manusia, berikut penjelasannya.

1. Mengairi Sawah dan Lahan

Curah hujan yang tinggi membuat para petani jadi lebih hemat, cepat, dan mudah ketika mengairi sawah dan lahan miliknya. Hujan juga membuat petani lebih cepat dalam menanam jagung, padi, dan lain sebagainya. Hal ini disebabkan tanah yang kena hujan jadi lembab dan gembur sehingga mudah untuk diolah, dibajak, atau dicangkul.

2. Cadangan Air Ketika Kemarau Panjang

Hujan yang deras atau curah hujan tinggi adalah saat paling tepat mengisi kolam-kolam penampung air yang dapat jadi cadangan saat kemarau panjang melanda. (Baca : manfaat sumur resapan)

3. Menjaga Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup di Bumi

Tidak adanya air hujan dikarenakan kemarau yang panjang menyebabkan kelangsungan hidup beberapa makhluk hidup terganggu. Banyak hewan mati kekurangan air, tumbuhan layu dan kemudian mengering. Akibat kemarau lainnya adalah berkurangnya mineral dan senyawa yang ada di dalam tanah. Dengan curah hujan yang tinggi, mineral dan senyawa tersebut kadarnya dapat normal kembali. Kelangsungan hidup makhluk hidup pun akan terjaga tatkala air hujan yang tinggi membasahi bumi.

4. Salah Satu Sumber Air Minum

Air hujan adalah air bersih, murni, tanpa tambahan zat kimia berbahaya. Sementara air yang kita pakai setiap hari, yang sebagian besar asalnya dari ledeng terdapat kandungan zat yang gunanya untuk membuat kuman dalam air ledeng mati. Zat tersebut kita kenal dengan nama klorin. Klorin merupakan bahan berbahaya bagi tubuh. Sebab itulah air hujan adalah sumber air minum yang aman untuk dikonsumsi dan sehat.

5. Menjaga kelestarian Hutan

Iklim di Indonesia sangat besar pengaruhnya bagi keberlangsungan kehidupan makhluk di bumi. Begitu juga dengan hutannya yang menjadi paru paru dunia. Curah hujan yang tinggi juga dapat berperan dalam menjaga kesuburan tanah dan hutan. Fungsi hutan lindung atau hutan lainnya selain dapat dijadikan sebagai cara mencegah tanah longsor juga dapat dijadikan mencegah erosi tanah.

6. Seluruh Bidang Pertanian Cukup Terbantu

Hampir semua petani sangat menginginkan hujan, karena akan membantu pola tanam hingga meningkatkan kesuburan tanah mereka.

7. Kesuburan Tanah

Curah hujan yang tinggi juga dapat berperan dalam menjaga kesuburan tanah sehingga sangat cocok di jadikan daerah pertanian. Termasuk di Indonesia.

8. Bisnis : Menguntungkan Penjual Payung dan Jas Hujan

Hujan deras, curah hujan yang tinggi, sangat membahagiakan bagi para penjual payung dan jas hujan. Keuntungan yang mereka dapat dari orang-orang yang membutuhkan kedua benda itu karena hujan lebat pun akan bertambah.

9. Menguntungkan Ojek Payung

Bagi yang kebetulan terjebak hujan di pusat perbelanjaan, pasar, terminal, atau tempat-tempat umum lainnya kehadiran ojek payung sangat membantu. Kalau hujannya kecil, kebanyakan orang pasti memilih untuk menerobos gerimis itu. Akan tetapi berbeda jika curah hujan yang turun termasuk tinggi. Orang tidak mungkin akan basah-basahan, kan? Maka ini akan memberi keuntungan lebih bagi penyedia jasa ojek payung.

10. Menenangkan

Hujan akan membawa kita pada hati yang sejuk dan sangat menenangkan sehingga sangat layak ketika film film romantis terkadang mengangkat latar belakang hujan didalamnya.

Intensitas Curah Hujan

Intensitas curah hujan antara satu daerah dengan daerah lain tentunya berbeda-beda. Untuk wilayah yang tergolong luas,  jarang terjadi hujan lebat (intensitas tinggi). Biasanya yang turun adalah hujan intensitas rendah dan kurun waktu lama. Hujan dengan intensitas tinggi akan turun di daerah atau wilayah yang sempit (tidak luas) itupun waktunya tidak lama. Jika curah hujan tinggi terjadi berhari-hari dan lama, kemungkinan bisa terjadi banjir bandang yang dapat merusak tanaman juga lahan petaniannya.

Faktor Yang Mempengaruhi Curah Hujan

1. Luas Wilayah

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, semakin luas suatu daerah, curah hujan yang diterimanya juga makin rendah dan sebaliknya, jika wilayah sempit maka curah hujan tinggi.

2. Arah Angin dan Sumber Penguapannya

Uap air akan diangkut oleh si angin melewati tempat di mana sumber penguapan terjadi. Daerah yang terletak dekat dengan sumber penguapannya berdampak pada tingginya curah hujan di tempat tersebut.

3. Tinggi Wilayah

Semakin rendah suatu wilayah, curah hujan yang akan diterimanya pun makin tinggi. Makin tinggi suatu daerah, curah hujannya akan rendah.

4. Letak Garis Lintang Terhadap Suatu Daerah

Wilayah yang terletak pada garis lintang rendah akan memiliki curah hujan tinggi. Begitu juga sebaliknya. Ingat! Suhu tinggi yang ada di suatu daerah pun berakibat pada tingginya penguapan yang nantinya akan mempengaruhi curah hujan. Baca : (Pengaruh letak astronomis dan geografis indonesia)

Selain ada manfaat, namun tingginya curah hujan juga dapat mengakibatkan hal hal negatif seperti :

  1. Kebanjiran
  2. Tanah Longsor
  3. Erosi
  4. Bencana alam lainnya

Jadi intensitas yang terlalu tinggi jika tidak di dukung oleh daerah yang baik, bisa menyebabkan terjadinya bencana.

Baca juga :

9 Manfaat Dari Adanya Batas ZEE – Apa Fungsi dan Perannya

 Apa itu ZEE? beberapa masyarakat mungkin masih banyak yang awam tentang maksud dari batas ZEE. ZEE merupakan kependekan dari Zona Eksklusif Ekonomi. Pada artikel ini kita akan membahs manfaat dari adanya batas ZEE tersebut, akan tetapi sebelum mengetahui manfaatnya kita harus lebih mengerti dahulu apa yang dimaksud dengan Zona Eksklusif Ekonomi (ZEE).

Pengertian Zona Eksklusif Ekonomi (ZEE)

ZEE adalah suatu wilayah atau zona dalam sebuah negara yang memiliki luas 200 mil laut yang di tarik dari garis dasar pantai. Pada Zona ini negara pantai memiliki hak penuh untuk mengembangkan dan mengeksploitasi kekayaan alam wilayah tersebut, serta memberlakukan hukum tertentu terhadap pembangunan dan pembuatan pulau buatan. Melakukan penelitian ilmiah kelautan dan melindungi serta melestarikan lingkungan laut yang berada pada zona tersebut.

Negara Indonesia mengeluarkan kebijakan dan aturan-aturan mengenai batas ZEE pada 1 Maret 1980, sepanjang 200 mil yang di ukur dari garis pangkal wilayah laut negara Indonesia. Pengukuran batas ZEE seluas 200 mil itu di ukur saat pasang surut. Ternyata sebelum dikeluarkan kebijakan mengenai ZEE, Indonesia pernah mengumumkan sebuah deklarasi berkonsep wawasan nusantara. Dimana isi deklarasi tersebut menyebutkan bahwa wilayah laut Indonesia 12 mil dari garis panggal pantai hingga titik terluar Indonesia. Batas ZEE tersebut memiliki manfaat bagi negara pantai, Indonesia salah satunya adalah negara pantai dan batas ini memberika manfaat yang besar bagi negara kita.

Manfaat  dari adanya batas ZEE :

  1. Negara pantai berhak memanfaatkan sumberdaya alam yang terkandung di dalam zona tersebut
  2. Negara pantai juga bisa mengelola dan mengembang seluruh sumber daya yang terdapat dalam zona tersebut baik didasar laut ataupun dibawah perairan
  3. Agar negara asing atau negara lain tidak memanfaatkan  atau mengambil sumber daya alam yang ada di wilayah tersebut
  4. Bertambah luasnya wilayah laut yang dimiliki oleh suatu negara pantai (Baca : Manfaat pantai dan zona laut)
  5. Negara pantai berhak menggunakan kebijakan hukum, kebebasan bernavigasi atau melakukan penanaman kabel dan pipa pada wilayah tersebut
  6. Tiap negara pantai dapat memiliki setidaknya 90% dari keseluruhan cadangan ikan yang bisa dijual, 84% cadangan minyak dunia, dan 1% cadangan mangan.
  7. Dapat membantu dalam memelihara dan mempertegas batas wilayah suatu negara
  8. Negara dapat melakukan penelitian  dan pengembangan sumber daya alam pada zona tersebut
  9. Dapat meningkatkan pemasukan negara jika wilayah tersebut bisa dikelola dengan baik. Seperti menjadin sebuah destinasi wisata, hal tersebut akan memberikan pemasukan bagi negara

Manfaat tersebut hanya beberapa dari banyak manfaat lainnya jika ada batas ZEE bagi sebuah wilayah. Sebagai contoh pada negara kita, belakangan ini banyak sekali terdengar pemberitaan tentang kapal-kapal asing dari negara lain berlayar tanpa izin di wilayah perairan negara kita. Kapal asing tersebut datang untuk mengambil hasil kekayaan laut Indonesia tanpa izin dari negara kita, mereka melakukan hal tersebut secara ilegal. Oleh sebab itu, pemerintah berhak penuh untuk menggunakan kebijakan-kebijakan hukum yang mengatur tentang hal tersebut.

Baca juga : Pengaruh Letak Astronomis dan Geografis Indonesia Terhadap Kondisi Iklim

9 Cara Mencegah Tanah Longsor

 Tanah longsor biasanya terjadi di wilayah yanag terdapat banyak lereng dengan kemiringan di atas 45 derajat, meskipun tak tertutup kemungkinan juga bisa terjadi pada tanah datar namun peluangnya lebih kecil. Untuk itulah menjelang puncak musim hujan, pemerintah sudah menyiapkan pusat siaga bencana di banyak tempat langganan longsor. Masyarakat pun sudah berulang kali diminta untuk mewaspadai dan mempelajari tanda akan terjadinya tanah lonsor.

Pengertian Tanah Longsor

Tanah longsor merupakan perpindahan tanah yang di dalamnya terdapat batu dan material organik maupun anorganik secara tiba tiba dan bergerak kebawah sehingga meninggalkan lereng. Proses terjadinya tanah longsor dikarenakan terganggunya keseimbangan sehingga tanah menjadi labil dan mudah untuk bergeser yang disebabkan oleh adanya air yang masuk kedalam lapisan atmosfer bagian tanah kedap air yang berperan sebagai area gelincir.

Jika air sudah bisa masuk kedalam area gelincir pada lapisan tanah dalam maka pembatas antara tanah bagian atas dan bagian tanah kedap air menjadi goyah dan struktur atas tanah dengan mudahnya bergeser, terlebih jika diatas tanah tersebut sudah banyak berdiri bangunan yang memberikan beban kepada tanah.

Bagaimana cara menghindari tanah longsor ?

Untuk menghindari dari tanah longsor, kita wajib mengetahui cara dan upaya yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya tanah longsor. Memang kita sebagai manusia tidak bisa menghentikan terjadinya bencana secara 100 persen, namun setidaknya dengan melakukan upaya preventif sejak dini akan mengurangi resiko dan dampak yang akan ditimbulkan. 

Berikut adalah cara atau upaya yang bisa kita lakukan dengan berbagai cara mencegah tanah longsor :

1. Jangan Membuat Kolam Atau Sawah Di Atas Lereng

Ketika kita akan membuat kolam atau sawah diatas lereng sangat diupayakan untuk tidak membuatnya karena akan semakin meningkatkan peluang terjadinya longsor. Dengan adanya tebing curam terlebih pada lahan gundul sementara itu diatasnya juga ada kolam dan sawah yang dipenuhi air tentu membuat daya hidrostatika semakin kuat menekan permukaan tanah sehingga tanah rentan untuk tergeser merubah dan mengakibatkan terjadinya longsor.

Keadaan gawat akan terjadi jika semua air sawah atau kolam tiba tiba menghilang karena habis terserap ke dalam tanah. Hal itulah yang sering terjadi sesaat sebelum terjadinya bencana. (baca : cara mencegah erosi tanah)

2. Tidak Mendirikan Rumah Di Bawah Tebing

Untuk masalah pembuatan rumah carilah lokasi yang masih terbilang aman ketika hendak membangun sebuah rumah. Jika lokasi sekitar memang berbukit, pilihlah lokasi yang kiranya aman dari jangkauan luruhan tanah jika terjadi longsor.

Usahakan lokasi bangunan sejauh mungkin dari kaki tebing, contoh jika tinggi suatu tebing 100 meter maka usahakan lokasi rumah atau angunan berjarak minimal 250 meter dari kaki lereng. Sehingga apabila terjadi tanah longsor tidak akan mencapai bangunan tersebut.

3. Jangan Menebang Pohon Di Sekitar Lereng

Jika kit akan menebang pohon disekitar lereng tentunya tidak patut jika melakukan penebangan pohon yang berada di area lereng atau tebing. Banyak yang tidak mengetahui bahwa semakin banyaknya pohon maka semakin kuat dan stabil suatu tanah, karena akar-akar dari pohon-pohon tersebut menyebar dan saling bersinggungan sehingga bisa membantu tanah tidak mudah longsor karena akan menjadi penahan tanah. (baca : dampak akibat kerusakan hutan)

4. Jangan Memotong Tebing Secara Tegak Lurus

Ketika ingin mengali tanah dalam jumlah besar untuk keperluan tambang atau lainnya maka sebaiknya jangan langsung memotong badan lereng secara tegak karena akan mengurangi daya penahan tanah terhadap tanah yang berada di atasnya. Karena  walaupun di atas lereng masih dipenuhi oleh pohon namun jika badan tebing sudah terpotong secara dalam justru tanah di bagian bawah yang akan kehilangan penopang sehingga akan mudah menimbukkan terjadinya penyebab tanah longsor.

5. Tidak Mendirikan Bangunan Di Sekitar Sungai

Semakin tinggi jarak antara bibir tebing terhadap sungai maka akan semakin besar peluang terjadinya longsor.  Terjadinya erosi tanah tidak langsung namun tanah yang terus tergerus oleh erosi tanah akan menyebabkan semakin habisnya tanah ada di sekitar sungai. Dan jika saat proses terjadinya hujan pada musim hujan dimana aliran sungai sangat deras dan volumenya besar maka dengan mudah terjadinya erosi.

6. Membuat Terasering

Jika suatu lahan miring terpaksa digunakan untuk membuat sawah atau ladang maka sebaiknya buatlah sistem bertingkat sehingga akan memperlambat run off (aliran permukaan) ketika hujan. Jangan lupa atur drainase supaya tidak ada air yang tergenang di lereng. Dengan demikian semakin jauh potensi terjadinya tanah longsor.

7. Lakukan Upaya Preventif

Dengan cara mengecek apakah terdapat retakan pada tanah, jika ditemukan maka segera tutup celah retakan itu dengan tanah lempung supaya tidak banyak air masuk kedalam celah retakan tersebut. Selain itu dengan menjaga kelestarian vegetasi di sekitar tebing juga menjadi salah satu upaya pencegahan yang terbukti efektif.

8. Memberikan penyuluhan kepada Masyarakat

Terkait tanah longsor dan bahaya yang mengikutinya. Seringkali penyebab rusaknya kawasan hutan sekitar lerang karena dilakukannya penebangan pohon oleh masyarakat sekitar yang memang belum memiliki kesadaran dan pengetahuan mengenai dampak negatif yang akan terjadi. Dengan memberikan penyuluhan akan membuka wawasan dan kesadaran dari masyarakat untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat memicu terjadinya bencana.

9. Harus Ada Intervensi Dari Pemerintah

Upaya penyuluhan kepada masyarakat sekitar akan semakin tepat sasaran ketika dibuat peraturan tegas terkait pelanggaran aturan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, harus ada upaya campur tangan dari pemerintah atau pihak berwenang untuk membuat aturan dan sanksi yang tegas untuk setiap pelanggaran. Dengan demikian akan menekan resiko terjadinya kerusakan hutan di area lereng.

Faktor Faktor Penyebab Tanah Longsor

 Menurut hukum fisika, tanah longsor pada dasarnya terjadi karena daya dorong tanah lebih besar daripada daya penahannya. Besarnya daya dorong pada lereng tersebut dikarenakan beban yang diberikan kepada tanah seperti terdapat banyak bangunan, gundulnya tanah, sudut kemiringan dan berat jenis batuan atau tanah, sedangkan hal yang mempengaruhi lemahnya daya penahan tanah pada lereng seperti kekuatan batuan penyangga dan tingkat kepadatan tanah.

Seringkali karena perbedaan massa jenis tanah atas dan  penahan di bagian lereng menyebabkan terjadinya ketimpangan pada keduanya, tanah bagian atas yang semula memiliki massa jenis lebih rendah daripada lapisan dalam, akan menjadi lebih berat karena tingginya Intensitas air yang masuk. Berikut faktor utama yang menjadi penyebab tanah longsor.

Berikut adalah penjelasan mengenai faktor-faktor penyebab tanah longsor :

1. Faktor Alam

  • Iklim

Meliputi cuaca dan curah hujan di daerah tersebut dimana semakin tinggi tingkat curah hujan pada kawasan miring maka akan semakin besar resiko terjadinya tanah longsor, apalagi jika tidak adanya penututp vegatasi yang berfungsi sebagai penahan tanah dan penyerap air topografi

Meliputi tingkat kecuraman suatu tempat juga akan berpengaruh terhadap ukuran daya dorong kebawah, semakin curam maka akan semakin besar gaya potensialnya karena dipengaruhi oleh gravitasi. (baca : pembagian musim di indonesia)

  • Kondisi Geologi

Meliputi jenis dan tingkat pelapukan batu serta struktur lapisan tanah juga turut andil dalam memicu terjadinya tanah longsor. Struktur lapisan dalam yang kurang padat akan mengurangi daya penahan terhadap lapisan tanah diatasnya. Begitu juga dengan tingkat pelapukan batuan dalam yang mana rentan terjadi keretakan terutama jika terjadi gempa bumi.

  • Keadaan Air

Kondisi drainase yang buruk menjadi penyebab terakumulasi nya air pada satu titik sehingga air bisa saja merembes ke lapisan dalam dan terjadi eros bagian Selain itu tingkat pelarutan dan tekanan hidrostatika juga berpengaruh karena memberikan daya tekan terhadap keseimbangan oleh gravitasi.

  • Getaran Eksternal

Kondisi tanah yang sudah labil akibat tekanan air dan lahan yang curam tentunya akan sangat rentan untuk runtuh jika mendapatkan getaran dari luar baik itu berasal dari gempa bumi, getaran mesin, ledakan ataupun getaran lainnya. Dengan adanya getaran maka akan terjadi geseran sehingga tanah akan retak dan terlepas dari tanah induk.

2. Faktor Manusia

  • Pemotongan tebing untuk kepentingan tambang

Sering kali terjadi dan merusak struktur tanah yang tadinya stabil. Kemiringan akan semakin curam ketika suatu lahan tebing di potong dengan alasan untuk pengalian tambang sehingga pada akhirnya mendekati 90 derajat atau dengan kata lain hampir tegak lurus terhadap tanah dasarnya.

  • Penebangan Hutan

Kasus umum yang kerap terjadi sekarang dengan adanya kegiatan pengundulan hutan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Tanpa adanya pohon sebagai vegatasi membuat tidak ada lagi penahan tanah dan air sehingga tanah akan longsor dan terjadinya banjir.

  • Sistem pertanian yang tidak bijak

Pola penanaman kebun yang tidak memperhatikan drainase menyebabkan terjadinya erosi baik di permukaan maupun di dalam tanah. Sehingga ketika curah hujan sedang tinggi, dengan sistem pengaturan jalan keluar air tidak optimal maka semakin banyak air tergenang di permukaan sehingga tanah menjadi lebih berat karena adanya tekanan hidrostatika.

  • Pembangunan suatu wilayah yang tidak memperhatikan RUTR

seringkali pengembangan suatu suatu daerah yang memiliki kontur berbukit tidak di iringi dengan kesadaran masyarakat mengenai Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTR) yang baik sehingga setiap kali pembangunan tidak diikuti oleh standar yang tepat, dimana nanti akan ada suatu titik yang sebenarnya tidak layak namun tetap di kembangkan untuk pembangunan.

  • Budidaya kolam di atas lereng

Meskipun jarang terjadi namun kerap dijumpai adanya budidaya perikanan yang terletak di atas lereng. Lebih parahnya struktur kolam tidak dibeton sehingga air langsung merembes ke bagian dalam tanah, akibatnya susunan tanah menjadi lunak dan meningkatkan daya gelincir. Dalam mengembangkan kolam yang berlokasi diatas tebing harus dilakukan peninjauan kembali dan memperhitungkan dampak dampak yang mungkin ditimbulkan. (baca : manfaat sungai)

  • Kesalahan struktur dinding penahan tanah

Untuk daerah bertebing yang sudah padat dengan pemukiman penduduk, melakukan proses pembetonan diseluruh lereng wajib dilakukan untuk mengurangi resiko buruk yang tidak diinginkan. Namun adakala nya faktor human error menjadi penyebab rapuhnya struktur beton penahan tanah yang berada di tebing tersebut, sehingga hanya dalam waktu singkat dinding beton mengalami kerusakan yang dapat meluas jika tidak ditangani dengan baik.

  • Melakukan penimbunan tanah di sekitar lereng

Tujuan awalnya adalah untuk menahan tanah tanaman agar tidak hanyut terbawa air, namun penimbunan tanah di areal tebing justru akan berbahaya terlebih jika volume tanah urugan tersebut sangat besar. Timbunan tanah itu tidak kokoh karena tidak memiliki penahan dan kepadatannya pun rendah sehingga sangat mudah diserap air dan menjadi lebih berat dari tanah dibawahnya.

Tanda Tanda Terjadinya Tanah Longsor

Setiap bencana alam, khususnya tanah longsor tidak terjadi begitu saja. Beberapa saat sebelum terjadinya longsoran tanah skala besar, sebenarnya masyarakat sudah bisa mengetahui peringatan dini yang tampak dari tanda dan ciri spesifik yang timbul. Jadi hal ini bisa dijadikan alarm peringatan untuk segera waspada jika banyak muncul tanda tersebut. Berikut ciri ciri awal tanah longsor.

Berikut adalah penjelasan mengenai tanda-tanda terjadinya tanah longsor :

1. Tebing terlihat rapuh dan kerikil banyak jatuh

Jika dinding lereng sudah banyak rapuh ketika dipijak dan banyak batu berbagai ukuran sudah jatuh maka itu tandanya komposisi tanah sudah tidak solid, sehingga material berat seperti batu sudah terlebih dahulu jatuh. Jika kondisi tidak berubah maka longsoran tanah tinggal menunggu waktu saja.

2. Banyak pohon dan tiang listrik miring

Hal ini wajar karena kepadatan tanah sudah berkurang karena terjadi pelonggaran akibat pergeseran material tanah. Semakin miring pohon dan tiang listrik maka semakin rapuh tanah penyangga-nya. Keadaan darurat dapat segera dicanangkan apabila kuantitas pohon atau tiang listik yang miring lebih banyak.

3. Muncul retakan tanah pada tebing

Ini menjadi salah satu pertanda dan dapat dijadikan indicator bahwa bencana tanah longsor sudah berada di depan mata. Perlu ditinjau kembali apakah retakannya terjadi dalam skala besar atau skala minor. Apabila terdapat retakan besar searah tebing yang memanjang, segera lakukan evakuasi warga yang tinggal dibawah lereng tersebut, karena sewaktu waktu tanah bisa ambruk.

4. Tidak ada lagi air tergenang setelah hujan

Hal yang wajar jika sehabis hujan deras, banyak air tergenang di atas tanah. Namun jika suatu hari terdapat tanda seperti itu  yakni tidak adanya air tergenang artinya semua air sudah masuk kedalam lapisan tanah bagian dalam. Hilangnya air seperti ini disebabkan oleh kepadatan tanah yang berkurang sehingga dengan mudahnya air merembes masuk.

5. Tanah keluar air secara tiba-tiba

Jika didapati air yang muncul dan keluar dari tanah maka harus segera waspada karena itu bukan mata air yang sebenarnya melainkan tanah yang sudah kelebihan air sehingga air terdorong ke atas dan sampai ke permukaan. Atau bisa juga kadar air yang sudah terlalu tinggi dibagian atas mendorong air ke daerah bawah tebing sehingga keluar air yang mirip dengan mata air.

6. Amblas nya Bagian luar atau dalam rumah

Hal ini disebabkan karena tanah yang berada di bawah bangunan sudah bergeser sehingga hanya menyisakan celah pondasi rumah dengan tanah. Tentu saja pondasi tidak akan sanggup menahan beban bangunan jika tidak ada penyangga tanah yang kuat dibawahnya. Namun perlu dilihat juga apakah posisi rumah memang berada di atas lereng atau pada wilayah datar, yang perlu diwaspadai adalah ketika posisi rumah memang berada di atas tebing dan muncul tanda seperti ini.

Tahapan Yang Wajib Dilakukan Setelah Tejadinya Bencana

Tidak ada seorang pun yang menghendaki terjadinya bencana tanah longsor, namun kita juga perlu mengetahui tahapan apa saja yang harus segera dilakukan sesaat setelah terjadinya bencana. Dengan mengetahui cara dan tahapan yang benar maka akan dapat mengurangi jatuhnya korban jiwa, selain itu akan mempercepat proses rehabilitasi pasca terjadinya tanah longsor. Tahapan apa saja yang harus dilakukan berikut penjelasannya.

1. Kondisi Darurat

Yang mana suatu keadaan saat terjadinya bencana. Pada tahapan ini harus segera dilakukan tindakan penyelamatan secara cepat dan efektif untuk mencegah semakin banyaknya korban jiwa. Segera hubungi pemerintah supaya dapat membantu menurunkan rewalan dan tenaga medis ke lokasi bencana. Upaya evakuasi terhadap semua korban yang masih selamat juga perlu dilakukan.

2. Proses Rehabilitasi

Termasuk upaya pemulihan kerusakan yang terjadi akibat bencana tersebut dengan melakukan pembersihan sisa bangunan yang hancur dan material longsoran. Pada tahapan ini, semua prasarana yang hancur akan segera di perbaiki. Tidak hanya rekontruksi fisik bangunan dan sarana umum lainnya, kondisi psikologi para korban yang mengalami trauma pun harus segera dihilangkan agar tidak membebani kehidupannya.

3. Proses Rekontruksi

Merupakan tahap akhir dari semua tahapan pasca terjadinya bencana meliputi melakukan penguatan terhadap semua sarana prasarana dan infrastruktur pada daerah bencana longsor dan daerah lainnya yang berpotensi. Selain itu upaya rekontruksi juga dilakukan pada lereng yang sudah rusak tersebut dengan mulai melakukan penanaman banyak pohon supaya kedepannya tidak terjadi bencana yang sama.

Nahkita sudah mengetahui banyak tentang cara pencegahan tanah longsor, faktor, tanda-tanda dan cara menanggulangi tanah longsor. Semoga bermanfaat.

 

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pati, Jawa Tengah, Indonesia

Feed Section